19 April 2008

matahariku...

Bumi berputar. Berotasi pada porosnya. Berevolusi pada pusatnya. Matahari masih sama terbitnya. Bulan pun masih sama menyapa. Dan bintang tetap saja bercahaya...

Tapi ada yang redup di hatiku. Ada yang meremang di hidupku. Ada cahaya yang hilang. Ada kamu yang tak lagi datang. Kamu, matahari hidupku. Kamu, bintang hatiku...

Tak ada lagi terbitmu bersama fajar. Tak tampak lagi kilaumu bersama bintang dan rembulan. Jalanku meredup. Jejakku meremang. Tanpa kamu. Tanpa dirimu...

Tak ada lagi siluet jingga. Tak ada lagi pelangi. Hanya langkahku yang tertinggal. Mencoba berpijak dan menapak tegak. Menanti terbitnya cahaya esok pagi. Menyimpan kerlipnya untuk senja...

Mengingatmu seperti matahari yang bersinar...
Dan salju yang mencair...





Hujan gagal...
Hanya rintik jatuh di pagar...
Sampai kuyup beranda tempat kubeberkan segala rahasia...
Tentang rindu yang tetap kujaga...






Tertutup sudah pintu pintu hatiku
Yang pernah dibuka waktu hanya untukmu
Kini kau pergi dari hidupku
Aku harus relakanmu walau aku tak mau

Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi
Tak ada lagi cahaya suci
Semua nada beranjak aku terdiam sepi

Dengarlah matahariku
Suara tangisanku
Ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku
Ucapkan matahariku
Puisi tentang hidupku
Tentangku yang tak mampu menaklukkan waktu
[song bY Agnes Monica]