Sepotong hati ditawarkan padaku
Katanya “ini penawar racun untuk lukamu...”
Aku menatap matanya
Bertanya apakah tak apa
Aku belum mau menerimanya
Aku masih takut empedunya...
Dia datang lagi
Membawa potongan hati yang sama
Katanya “aku ingin kau menyimpannya...”
Aku kembali bertanya untuk apa
Dia tersenyum
Dia hanya ingin aku menyimpannya
Aku masih takut empedunya...
Lagi-lagi dia datang
Masih dengan mata yang sama
Dengan senyum yang sama juga
Menyerahkan potongan hati yang sama
Katanya “aku ingin kau memilikinya...”
Sungguh aku tak lagi punya kata
Aku tak lagi punya tanya
Ketika sahabat jiwa
Ada dan tiada tak apa
19.54 WIB
*sahabat jiwa.........benarkah ada?
No comments:
Post a Comment